suguS

seperti belum lama..
tawa yang menggema dalam perjalanan pulang..
dan cheese cake ini masih terasa manisnya dalam mulutku..
seperti telah berulang..
bahagia yang kusimpan dalam termos panas..
dan tiketku tampaknya hanya untuk sekali jalan kali ini..

kotak musik yang bernyanyi perlahan,,
malam-malam yang selalu terbangun dengan deringmu,,
perjalanan pulang yang selalu disipi rindu..

mari kita lanjutkan?
mengendap-endap dalam temaram kunang-kunang..
bermain petak umpet dan sangaja ketahuan..
menyusun perjalanan keliling dunia..

asap biru nila dalam mimpi burukku..
dan kamu yang menghalaunya..

kepekatan akan bingung dengan satu-satu mantra dilontarkan..
aku hampir dibawanya pergi..

burung kertas,, stoples sugus,, dan kalimatmu..
matahari bagi duniamu yang hijau tosca..
membuat pelangi dalam rongga dadaku..

apalagI

mungkin hilang..
mungkinkah?
aku tidak berjanji..
mungkin tergantikan..
kapan?
aku tidak mengerti..
atmosfir yang membeku,, waktu yang terbatuk-batuk,, dan kesempatan yang hilang..
cangkir kopi yang telah dingin,, menunggu terlalu lama..
labirin yang menyesatkan,, bintang-bintang yang berjatuhan,, dan ingatan yang kembali lagi..
aku bertanya: apalagi yang kau inginkan?

bedA

berkilau tapi bukan pagi..
temaran yang tak mau pergi..
mengendap dibalik selimut kelabuku..
meninggalkan keresahan yang tak kunjung berlalu..

aku ingin hilang..
agar semuanya ikut hilang,,
agar perasaan ini segera hilang..

mengikuti titik air,,
berharap bersama terik dapat menjelma jadi warna-warni..
mengikuti kata hati,,
berharap bersama dirimu dapat menjadi masa yang berarti..

tapi,, ternyata tidak nampak bedanya..
aku malah cuma basah,,
aku malah cuma sedih..

lagi-lagi kamu pergi..

berkacA

dicurangi olah jingga,,
sekilas hangat dalam segelas dahagaku..
pekatnya senada keemasan,,
permukaannya berkaca kerinduan,,
buihnya mengaroma kemanisan,,
gula kapas di setiap tegukan..

4.27

4.27

dengan nafas yang bersenggalan,,
dan jantung yang deg-degan,,
aku menunggu langit berubah jingga..

4.27

dengan senyum yang terasa pahit,,
dan mata yang mulai berair,,
aku menunggu langit berubah jingga..

4.27

dengan alunan lagu di pelataran,,
dan teriakan bisu yang memekakan,,
aku menunggu langit berubah jingga..

4.27

berulang lagi,,

menunggu langit berubah jingga..

saat kupikir kau juga menungguku disana,,

juga menunggu langit berubah jingga..

tapii,,

berulang lagi,,

langit keburu nila saat jingga sedari tadi kunanti..

berlagU

dan dimulai,,
rawa biru yang nelangsa..
dan dimulai,,
rusuk gading yang bernyanyi..
dan dimulai..

berulang kali dan setiap kali,,
sembari hujan dan berpengelangi,,
kapan bulan kuarsa itu bening saja,,
mencerminkan rasaku..
mencerminkan kamu..

bercerita,,
beupaya,,
berlagu dengan keluh,,
dan melaknat pada luluh,,
memetik jemari seriring kehilangan raga..
merangsek pada kata..
kata" maniis,,
yang ternyata untukmu tak ada makna..

hilanG

aku hilang,,
dalam keramaiannya di bilangan,,
mengukus bintang dalam angan..

aku hilang,,
bersama histeria di landasan,,
melumat roma dari kebisingan..

aku hilang,,
saat berlagu di bahana,,
menyata raksa dengan gurauan..

menguning,,
padahal setelah merintang,,
siap berupaya dan menantang..
tapi ternyata langit keburu sore,,
keburu tak lagi bermerkuri..
keburu tenggelam..

mungkin ini memang bukan ceritaku..

aku hilang,,
dari lembayung di rayuan,,
melulu pada keraguan..

aku hilang,,

aku hilang,,

kehilangan kata,,
kehilangan makna,,

tidak kah kau kehilangan.?

*patah hatii..

minT

lukisan senja dan kumpulan bunga,,
blueberry muffin yang baru keluar dari panggangan,,
angkasa mencair seperti madu dalam teh,,
aroma elektrik yang hangus dalam angan..

aku mulai lupa kenapa dulu aku tak menginginkannya..

permen karet mint di langit" mulut,,
3 kata dan 8 huruf yang tertahan dengan keluh..

aku mulai lupa kenapa dulu aku tak menginginkannya..

serasa yang melayang dan mengabu dengan bintang,,
berserakan pada wajah malam,,
mengotorinya dengan percikan..

kapan bermalam lagi dengan ketikan.?

pergI

pergi,,

pergi,,

pergi,,

harus begaimana lagi aku bilang agar kau mau pergi..

pergi,,

pergi,,

lewat telpon yang tak kuangkat,,
pesan yang tak kubalas,,
malam-malam yang kuacuhkan,,
perkataan yang tanggap perlu,,
obrolan sambil lalu..

pergi,,

pergi,,

lewat tolakan pergi makan,,
senyuman keberatan,,
sms tanpa pertanyaan,,
senggalan nafas yang dihembuskan,,
anggukan" sopan..

pergi,,

pergi,,

pergi.!

onlinE

seperti laba-laba meraba..
seperti udara setengah dingin..
seperti jam yang berdetak kesetanan..
seperti mati lampu saat online..
seperti teriakan yang tercekat..
seperti buaya yang menganga..
seperti warna jingga menyilaukan..
seperti film yang ngadat di klimaks..
seperti bau durian..
seperti muka ikan terbelalak..
seperti bunyi tokek menggema..
seperti sepatu kebasahan..
seperti perut keroncongan..

kamu mengganggu ketenanganku..